Selasa, 25 Agustus 2009

MASIH BELUM APA-APA

Kata orang sich " wuihhh hebat loe... udah punya 2 toko", " punya 5 orang karyawan", "punya 2 babysitter + 1 langganan ojek antar jemput"

Kata orang yang lain " hebat lho udah punya rumah seharga setengah milyar", " rumah luas 200meter

Saya cuma bisa bilang dalam hati " Alhamdulillah ya Allah...atas berkah dan rahmatmu.Engkau memberiku begitu banyak kenikmatan dan rizky sehingga mereka memandangku seperti itu"

Saya akan bilang kepada mereka bahwa kata-kata bijak yang sering didengar seperti " rejekimu itu datangnya dari orang lain, maka perbanyaklah bertemu dengan orang lain (Mario Teguh)" itu ternyata benar juga.

1 toko yang sedang dikembangkan adalah hasil kerjasama saya dengan adik dan kakak kandung yang pada saat itu saya membaca tulisan "dikontrakkan" disalah satu pintu deretan ruko yang lokasi dan posisi ruko itu sudah hampir 6 bulan selalu saya amati memberanikan diri telpon kakak dan adik mengajak join usaha. dulu setiap melintas jalan di depan ruko itu selalu saya bilang ke istri saya " wah..kalo aja ada ruko yang disewakan disana pasti kita bela-belain ambil". pasalnya ruko itu menurut pengelihatan /kacamata kami sangat strategis letaknya. Dia terletak di antara usaha besar lainnya seperti indomaret, Rm padang, toko mainan poplay-disebelah kanannya,dan rumah sakit ibu & anak-disebelah kirinya. Belum lagi lokasinya merupakan area transit para urban yang ingin pergi & pulan kerja yaitu turun angkot/ojek naik metromini/patas ac demikian sebaliknya.

5 karyawan merupakan ujung tombak untuk menhampiri rejeki dari pembeli yang datang ke toko itu. tanpa karyawan itu tidaklah mungkin pembeli bertransaksi di toko yang pada akhirnya memberikan profit dan rejeki pada kami.

2 babysitter dan 1 ojek langganan juga berperan dalam menjaga anak dan memberi fasilitas kemudahan anak-anak untuk bermain akur di rumah, mudah pergi kesekolah dengan pengawasan sehingga memberikan kemungkinan Saya dan istri mempunyai waktu lebih untuk mengurus toko dan usaha lainnya yang pada akhirnya juga mendatangkan rejeki pada kami.

rumah yang seharga setengah milyar dengan luas 200 meter adalah rejeki kami yang datang dari fasilitas kantor yang diperoleh istri karena telah loyal bekerja dan dianggap telah berjasa pada pengembangan bisnis kantornya. Istri yang oleh kantor dianggap telah berjasa memberikan rejeki kepada kantor sebagai feedbacknya diberi fasilitas pinjaman rumah yang kami anggap merupakan rejeki kami.

kemampuan kami membayar rumah tersebut juga dikarenakan adanya pak arif yang bersedia membeli rumah kami terdahulu dengan harga yang kami inginkan, dimana harga tersebut memberikan rejeki berupa keuntungan yang dapat kami gunakan untuk tambahan pembelian rumah baru kami.

Jadi memang jelas sudah kalau setiap rejeki yang saya peroleh merupakan rejeki yang datangnya dari orang lain.

Masalahnya sekarang adalah apakah kita mau keluar dari zona nyaman kita untuk bertemu dengan orang lain.

saya jadi merenung - karena sampai dengan saat ini saya masih merasa kurang berusaha lebih untuk bertemu dengan orang lain seperti tidak pernah datang diacara-acara reunian baik reunian tk, sd, smp, sma, universitas dan reunian-reunian lainnya. tidak pernah ikut acara rt, pengajian, arisan, dll. masih enggan untuk duluan menyapa orang asing, mengajak ngobrol orang baru, sok akrab dengan teman lama, bicara kalau seperlunya- itu saja sudah diberi rejeki yang begitu besarnya, apalagi kalau saya keluar dari zona nyaman untuk bertemu orang-orang baik yang sudah kita kenal sebelumnya maupun yang baru, mungkin saja saya sudah punya toko 100 cabang, mobil berbagai type, rumah dimana-mana, usaha diberbagai bidang, dan masih banyak lagi yang dapat membuat anda iri.

Bagaimana dengan Anda?